28.4.13

Wahabi SESAT..!


(baca dulu sampai selesai, jangan hanya baca judul lalu mengambil kesimpulan)

28SEP 
Wajib diketahui oleh setiap kaum Musimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi adalah Firqoh yang sesat, yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib untuk dihancurkan.Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya,mungkin bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju, dan yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya.. Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini??
Bagaimanakah sejarah penamaan mereka??
Marilah kita simak dialog Ilmiah yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko.
Salah seorang Dosen itu berkata: ”Sungguh hati kami sangat mencintai Kerajaan Saudi Arabia, demikian pula dengan jiwa-jiwa dan hati-hati kaum muslimin sangat condong kepadanya,dimana setiap kaum muslimin sangat ingin pergi kesana, bahkan antara kami dengan kalian sangat dekat jaraknya. Namun sayang, kalian berada diatas suatu Madzhab, yang kalau kalian tinggalkan tentu akan lebih baik, yaitu Madzhab Wahabi.”
Kemudian Asy Syaikh dengan tenangnya menjawab: ”Sungguh banyak pengetahuan yang keliru yang melekat dalam pikiran manusia, yang mana pengetahuan tersebut bukan diambil dari sumber-sumber yang terpercaya, dan mungkin kalian pun mendapat khabar-khabar yang tidak tepat dalam hal ini.
Baiklah, agar pemahaman kita bersatu, maka saya minta kepada kalian dalam diskusi ini agar mengeluarkan argumen-argumen yang diambil dari sumber-sumber yang terpercaya,dan saya rasa di Universitas ini terdapat Perpustakaan yang menyediakan kitab-kitab sejarah islam terpercaya .Dan juga hendaknya kita semaksimal mungkin untuk menjauhi sifat Fanatisme dan Emosional.”
Dosen itu berkata : ”saya setuju denganmu, dan biarkanlah para Masyaikh yang ada dihadapan kita menjadi saksi dan hakim diantara kita.
Asy Syaikh berkata : ”saya terima, Setelah bertawakal kepada Allah, saya persilahkan kepada anda untuk melontarkan masalah sebagai pembuka diskusi kita ini.”
Dosen itu pun berkata :
”baiklah kita ambil satu contoh, ada sebuah fatwa yang menyatakan bahwa firqoh wahabi adalah Firqoh yang sesat. Disebutkan dalam kitab Al-Mi ’yar yang ditulis oleh Al Imam Al-Wansyarisi, beliau menyebutkan bahwa Al-Imam Al-Lakhmi pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun membangun sebuah masjid,”Bolehkan kita Sholat di Masiid yang dibangun olehorang-orang wahabi itu ??”maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab:”Firqoh Wahabiyyah adalah firqoh yang sesat, yang masjidnya wajib untuk dihancurkan, karena mereka telah menyelisihi kepada jalannya kaum mu ’minin, dan telah membuat bid’ah yang sesat dan wajib bagi kaum muslimin untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum muslimin ”.
(wajib kita ketahui bahwa Imam Al-Wansyarisi dan Imam Al-Lakhmi adalah ulama ahlusunnah)
Dosen itu berkata lagi :”Saya rasa kita sudah sepakat akan hal ini, bahwa tindakan kalian adalah salah selama ini,”
Kemudian Asy Syaikh menjawab : ”Tunggu dulu..!! kita belum sepakat, lagipula diskusi kita ini baru dimulai, dan perlu anda ketahui bahwasannya sangat banyak fatwa yang seperti ini yang dikeluarkan oleh para ulama sebelum dan sesudah Al-Lakhmi, untuk itu tolong anda sebutkan terlebih dahulu kitab yang menjadi rujukan kalian itu !”
Dosen itu berkata: ”anda ingin saya membacakannya dari fatwanya saja, atau saya mulai dari sampulnya ??”
Asy Syaikh menjawab:”dari sampul luarnya saja.”
Dosen itu kemudian mengambil kitabnya dan membacakannya: ”Namanya adalah Kitab Al-Mi’yar,yang dikarang oleh Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi. Wafat pada tahun 914 H di kota Fas, di Maroko.”
Kemudian Asy Syaikh berkata kepada salah seorang penulis di sebelahnya:”wahai syaikh, tolong catat baik- baik, bahwa Imam Al-Wansyarisi wafat pada tahun 914 H. Kemudian bisakah anda menghadirkan biografi Imam Al- Lakhmi??”
Dosen itu berkata:
”Ya,”kemudian dia berdiri menuju salah satu rak perpustakaan, lalu dia membawakan satu juz dari salah satu kitab-kitab yang mengumpulkan biografi ulama. Didalam kitab tersebut terdapat biografi Ali bin Muhammad Al-Lakhmi, seorang Mufti Andalusia dan Afrika Utara.
Kemudian Asy Syaikh berkata : ”Kapan beliau wafat?”
Yang membaca kitab menjawab: ”beliau wafat pada tahun 478 H”
Asy Syaikh berkata kepada seorang penulis tadi: ”wahai syaikh tolong dicatat tahun wafatnya Syaikh Al-Lakhmi ” kemudian ditulis.
Lalu dengan tegasnya Asy Syaikh berkata : ”Wahai para masyaikh….!!! Saya ingin bertanya kepada antum semua …!!! Apakah mungkin ada ulama yang memfatwakan tentang kesesatan suatu kelompok yang belum datang (lahir) ???? kecuali kalau dapat wahyu????”
Mereka semua menjawab :”Tentu tidak mungkin, Tolong perjelas lagi maksud anda !”
Asy syaikh berkata lagi : ”bukankah wahabi yang kalian anggap sesat itu adalah dakwahnya yang dibawa dan dibangun oleh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab????
Mereka berkata : ”Siapa lagi???”
Asy Syaikh berkata:”Coba tolong perhatikan..!!! Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun 1206 H, …
Nah,ketika Al-Imam Al-Lakhmi berfatwa seperi itu, jauh RATUSAN TAHUN lamanya syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab belum lahir..bahkan sampai 22 generasi keatas dari beliau sama belum yang lahir..apalagi berdakwah..
KAIF ??? GIMANA INI???
(Merekapun terdiam beberapa saat..)
Kemudian mereka berkata:”Lalu sebenarnya siapa yang dimaksud Wahabi oleh Imam Al-Lakhmi tersebut ??” mohon dielaskan dengan dalil yang memuaskan, kami ingin mengetahui yang sebenarnya !”
Asy Syaikh pun menjawab dengan tenang : ”Apakah anda memiliki kitab Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil, seorang kebangsaan Francis ?”
Dosen itu berkata:”Ya ini ada,”
Asy Syaikh pun berkata :”Coba tolong buka di huruf “ wau” ..maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah judul yang tertulis “ Wahabiyyah”
Kemudian Asy Syaikh menyuruh kepada Dosen itu untuk membacakan tentang biografi firqoh wahabiyyah itu.
Dosen itu pun membacakannya: ”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khoriji Al- Abadhi, Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia menghapus kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada tahun 197 H di kota Thorat di Afrika Utara. Penulis mengatakan bahwa firqoh ini dinamai dengan nama pendirinya, dikarenakan memunculkan banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat membenci Ahlussunnah.
Setelah Dosen itu membacakan kitabnya Asy Syaikh berkata : ”Inilah Wahabi yang dimaksud oleh imam Al-Lakhmi, inilah wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah yang difatwakan oleh para ulama Andalusia dan Afrika Utara sebagaimana yang telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki. Adapun Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang didukung oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud-Rahimuhumallah-, maka dia bertentangan dengan amalan dakwah Khowarij, karena dakwah beliau ini tegak diatas kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang shahih, dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan dengan keduanya, mereka mendakwahkah tauhid, melarang berbuat syirik, mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid ’ah, dan ini merupakan Manhaj Dakwahnya para Nabi dan Rasul.
Syubhat yang tersebar dinegeri-negeri Islam ini dipropagandakan oleh musuh- musuh islam dan kaum muslimin dari kalangan penjajah dan selain mereka agar terjadi perpecahan dalam barisan kaum muslimin.
Sesungguhnya telah diketahui bahwa dulu para penjajah menguasai kebanyakan negeri-negeri islam pada waktu itu,dan saat itu adalah puncak dari kekuatan mereka. Dan mereka tahu betul kenyataan pada perang salib bahwa musuh utama mereka adalah kaum muslimin yang bebas dari noda yang pada waktu itu menamakan dirinya dengan Salafiyyah. Belakangan mereka mendapatkan sebuah pakaian siap pakai, maka mereka langsung menggunakan pakaian dakwah ini untuk membuat manusia lari darinya dan memecah belah diantara kaum muslimin, karena yang menjadi moto mereka adalah “PECAH BELAHLAH MEREKA, NISCAYA KAMU AKAN MEMIMPIN MEREKA ”
Sholahuddin Al-Ayubi tidaklah mengusir mereka keluar dari negeri Syam secara sempurna kecuali setelah berakhirnya daulah Fathimiyyah Al-Ubaidiyyin di Mesir, kemudian beliau (Sholahuddin mendatangkan para ulama ahlusunnah dari Syam lalu mengutus mereka ke negeri Mesir, sehingga berubahlah negeri mesir dari aqidah Syiah Bathiniyyah menuju kepada Aqidah Ahlusunnah yang terang dalam hal dalil, amalan dan keyakinan.

6 comments:

  1. Bagaimana anda menyikapi tentang fatwa Bin Bazz dng polosnya mengakui bahwa sekte wahabi benar adanya bernisbat kepada Ulama yang bernama Muhammad bin Abdul Wahab?!

    Perlu anda ketahui bahwa Bin Bazz adalah seorang Ulama tertinggi sekte wahabi pada zamannya

    ReplyDelete
  2. mereka mengingkari dan mengatakan bahwa wahabi adalah ajaran atau pemahaman Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum [208 H/823 M] sebagaimana yang telah disampaikan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2012/05/06/dongeng-rustumiyyah/

    Padahal ajaran atau pemahaman Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum disebut dengan Wahbiyyah Rustumiyyah yang merupakan turunan dari ajaran atau pemahaman Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi.

    Jelas berbeda antara Wahbiyyah dan Wahabiyyah

    Wahbiyah adalah ajaran atau pemahaman Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi (38 H)

    Sedangkan Wahabiyyah yang merupakan pemahaman atau ajaran Muhammad bin Abdul Wahhab berasal dari kabilah Banu Tamim an Najdi, lahir 1115 H., wafat tahun 1206 H.

    ReplyDelete
  3. sebagai muslim yang baik tentunya tahu pedoman kita quran dan hadis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Pelangsing wsc
      Memang sangat benar kita semua khususnya umat islam harus berpegang teguh kepada Alqur'an dan hadist Nabi saw kapanpun dan sepanjang jaman TAPI YANG JADI MASALAH umat itu terbagi menjadi dua yaitu yang pertama orang awam dan yang kedua orang berilmu dan yang saya maksud berilmu di sini adalah para ulama, dan orang awam islam ini sangat banyak dari generasi muda dan orang tua yang tidak CUKUP ILMU untuk bisa memahami isi Alqur'an dan hadist secara benar.. Oleh karena itu seorang muslim membutuhkan seorang ULAMA untuk BISA MEMAHAMI Alqur'an dan hadist secara BAIK dan BENAR. 

      Jadi berpegang kepada Alqur'an dan hadist Nabi itu menjadi sebuah keharusan bagi UMAT ISLAM tapi harus melalui bimbingan Ulama yang ke ilmuwan memiliki sanad sambung sampai Rasulullah saw.. Bukan mengambil bimbingan Ulama yang Ulama tersebut hanya belajar DARI MEMBACA SENDIRI>> di PERPUSTAKAAN alias ulama otodidak seperti ulama-ulama SAUDI salafi Wahabi.
      Dan ciri-ciri ulama otodidak itu pasti fatwa fatwa nya selalu membuat kontroversi dlm memahami Alqur'an dan hadist. 

      Perlu dicatat : 
      #Seorang murid membutuhkan seorang guru untuk bisa memahami mata pelajaran dengan baik dan benar. 

      #seorang mahasiswa membutuhkan Dosen untuk bisa memahami mata kuliah nya.
       
      #seorang santri yang belajar baca Alqur'an harus membutuhkan guru ngaji untuk bisa baca Alqur'an beserta tajwid dan mahroj nya secara baik dan benar.
       
      #begitu juga dlm seorang MUSLIM juga memerlukan bimbingan ulama untuk bisa memahami Alqur'an dan hadist Nabi secara baik dan benar.

      Ingat :
      Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

      Delete
    2. Mas Pelangsing wsc
      Memang sangat benar kita semua khususnya umat islam harus berpegang teguh kepada Alqur'an dan hadist Nabi saw kapanpun dan sepanjang jaman TAPI YANG JADI MASALAH umat itu terbagi menjadi dua yaitu yang pertama orang awam dan yang kedua orang berilmu dan yang saya maksud berilmu di sini adalah para ulama, dan orang awam islam ini sangat banyak dari generasi muda dan orang tua yang tidak CUKUP ILMU untuk bisa memahami isi Alqur'an dan hadist secara benar.. Oleh karena itu seorang muslim membutuhkan seorang ULAMA untuk BISA MEMAHAMI Alqur'an dan hadist secara BAIK dan BENAR. 

      Jadi berpegang kepada Alqur'an dan hadist Nabi itu menjadi sebuah keharusan bagi UMAT ISLAM tapi harus melalui bimbingan Ulama yang ke ilmuwan memiliki sanad sambung sampai Rasulullah saw.. Bukan mengambil bimbingan Ulama yang Ulama tersebut hanya belajar DARI MEMBACA SENDIRI>> di PERPUSTAKAAN alias ulama otodidak seperti ulama-ulama SAUDI salafi Wahabi.
      Dan ciri-ciri ulama otodidak itu pasti fatwa fatwa nya selalu membuat kontroversi dlm memahami Alqur'an dan hadist. 

      Perlu dicatat : 
      #Seorang murid membutuhkan seorang guru untuk bisa memahami mata pelajaran dengan baik dan benar. 

      #seorang mahasiswa membutuhkan Dosen untuk bisa memahami mata kuliah nya.
       
      #seorang santri yang belajar baca Alqur'an harus membutuhkan guru ngaji untuk bisa baca Alqur'an beserta tajwid dan mahroj nya secara baik dan benar.
       
      #begitu juga dlm seorang MUSLIM juga memerlukan bimbingan ulama untuk bisa memahami Alqur'an dan hadist Nabi secara baik dan benar.

      Ingat :
      Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,“Barangsiapa menguraikan Al Qur’an dengan akal pikirannya sendiri dan merasa benar, maka sesungguhnya dia telah berbuat kesalahan”. (HR. Ahmad)

      Delete
  4. Postingan artikel di atas kelihatan ilmiah banget dan seolah olah kebenarannya bisa di pertanggungan jawabkan... Karena dalam artikel tersebut adalah dialog antara : Asy Syaikh vs Sang Dosen

    Dapat di simpulkan kalau sang Asy Syaikh tersebut adalah orang dari kelompok yang mengaku SALAFI yang menjelaskan kepada sang Dosen tetang hal yang di maksud Wahabi yang sebenarnya.. Dengan kata lain salafi BUKAN Wahabi.

    Namun faktanya banyak dari kelompok orang SALAFI mereka sendiri yang mengakui sebagai orang WAHABI, sebagai contoh dari pengakuan mereka sendiri di Link di bawah ini :
    https://m.facebook.com/photo.php?fbid=1021770061179187

    Jadi dengan fakta fakta ini bisa di simpulkan kalau salafi itu adalah Wahabi. Walaupun mereka saling memungkir.. Maka tetap saja kalau salafi adalah Wahabi.

    ReplyDelete