27.1.11

Usia,, Fenomena Muda-Tua


Senja itu,di sebuah masjid, obrolan dengan seorang kakek tua bermula (afwan, lupa namanya)...

entah diawali dengan kalimat apa, obrolan berjalan mengalir begitu saja....hingga tak terasa waktu semakin senja... Menjelang maghrib, sepenggal kalimat yang cukup menyentak hati dalam memaknai hakikat usia terucap oleh sang kakek....

Awake dhewe ki ra ngerti kapan awake dhewe bakal mati, tur opo urip ki mug dinggo NUNGGU MATI?? Dik... awakku pancen wis rapuh, nanging paling ora yo iso manfaat, iso golek ilmu...

[kita tak tahu kapan kita bakal mati, tapi apakah hidup ini hanya untuk menunggu kematian? Dik, badanku ini memang sudah rapuh, tapi paling tidak ya...masih bisa bermanfaat, (masih) bisa cari ilmu]

cukup singkat memang ucapan Sang Kakek, namun terasa cukup menyentak nurani…

dan….

semenjak itu istilah “MUDA dan TUA” dalam diri ini telah berubah sudut pandang… pikiran seakan melayang melihat fenomena, makin banyak PEMUDA yang telah berjiwa RENTA (rapuh, lemah, tak punya harapan) namun di sudut bumi bagian lain masih ada manusia TANGGUH yang secara fisik telah rapuh namun punya jiwa kesatria, semangat baja..[]

No comments:

Post a Comment